02.42

MENGUBAH HAL YANG BIASA MENJADI HAL YANG LUAR BIASA

Mengubah Hal Biasa Menjadi Luar Biasa

Siapa yang bisa menyangka jika ”air putih” dan ”teh” biasa bisa diubah menjadi bisnis dengan keuntungan luar biasa? Siapa yang bisa mengira jika sebuah jenis musik Rock yang biasa didengar orang bisa menunjang sukses sebuah kafe? Siapa yang bisa memprediksikan jika sebuah mimpi seorang manusia biasa bisa mengubah nasib sebuah bangsa? Apa yang bisa mengubah hal-hal biasa tersebut menjadi hal-hal yang luar biasa?

Oleh:
Roy Sembel, Direktur MM Finance Plus,
Universitas Bina Nusantara (www.roy-sembel.com),
Sandra Sembel, Direktur Utama Edpro (Education for Professionals),
edpro@cbn.net.id

Faktor Plus

Norman Vincent Peale mengungkapkan dalam bukunya Power of the Plus Factor bahwa Faktor Plus telah membantu banyak orang yang berhasil mengaktifkannya untuk mengubah hal-hal yang biasa menjadi hal-hal yang luar biasa. Faktor ini bisa mengangkat kegagalan, penyakit, depresi, kesulitan, dan tantangan, dan mengubah semua ini menjadi kesuksesan. Norman Vincent Peale juga mengatakan bahwa ternyata Faktor Plus bukan saja dimiliki orang-orang sukses, tetapi faktor ini dimiliki semua orang, termasuk Anda dan saya. Yang membedakan orang-orang istimewa ini dari orang kebanyakan adalah bahwa orang-orang sukses tersebut berhasil menemukan, dan mengaktifkan faktor plus dalam hidup mereka. Bagaimana cara mengaktifkan faktor plus tersebut?
Mimpi. Mimpi bisa dimiliki siapa saja. Mimpi bukan eksklusif dimiliki oleh orang-orang sukses. Orang sukses asalnya adalah orang biasa yang memiliki mimpi luar biasa. Martin Luther King Jr mempunyai mimpi di mana anak cucunya hidup di negara yang tidak membedakan ras dan suku bangsa. Mahatma Gandhi memiliki mimpi untuk memerdekakan India dari belenggu kekejaman kolonialisme dengan tindakan tanpa kekerasan. Bill Gates pernah bermimpi pada suatu saat komputer yang pada waktu itu masih merupakan perangkat teknologi canggih yang mahal dan besar bisa dimanfaatkan dengan mudah dan murah di seluruh rumah tangga. Romo Mangun juga memiliki mimpi indah di mana semua orang, terutama rakyat miskin bisa memiliki hak, kesempatan, dan keterampilan untuk Mandiri. Mimpi-mimpi itulah yang menjadi kekuatan luar biasa yang mengaktifkan faktor Plus dalam diri ”orang-orang biasa”.
Para pemimpi seperti Martin Luther King Jr. Gandhi, Bill Gates, dan Romo Mangun percaya bahwa tidak ada hal yang mustahil. Mimpi menumbuhkan harapan yang kuat yang memacu semangat untuk mengubah hal-hal biasa (keterampilan, kesempatan, pengetahuan, tenaga) menjadi hal-hal yang luar biasa: persamaan hak, kemerdekaan, kekayaan, kesejahteraan orang banyak.
Kreativitas. Kreativitas juga bisa mengaktifkan faktor Plus yang dapat mengubah hal-hal biasa menjadi hal-hal luar biasa. Robert T Kiyosakhi, pegusaha dan pengarang buku terkenal Rich Dad Poor Dad berhasil mengubah sebuah buku biasa menjadi buku keuangan berseri yang terlaris di dunia. Di tengah industri buku yang dibanjiri tema misteri, politik, science fiction, sejarah, tips meraih sukses, Kiyosakhi berhasil menawarkan tema berbeda: kebebasan finansial.
Michael Dell, sukses mengubah penjualan komputer biasa dengan penjualan yang luar biasa dengan menawarkan proses, dan tempat penjualan yang berbeda. Jika perusahaan lain menjual berbagai jenis komputer di toko-toko atau show room, Dell menawarkan komputer melalui internet yang pemesanannya bisa dilakukan tanpa batasan waktu. Jika perusahaan lain menjual jenis-jenis yang sudah ditentukan oleh perusahaan tersebut, maka Dell menawarkan komputer dengan spesifikasi yang bisa ditentukan sendiri oleh calon pembeli.
Pikiran Positif. Pikiran positif juga merupakan kekuatan yang dahsyat dalam mengaktifkan faktor Plus. Pikiran positif memancarkan gelombang optimisme, dan antusiasme yang dahsyat ke dalam dunia sekitar, sehingga dapat mengaktifkan sikap positif, dan akhirnya membuahkan hasil yang positif pula. Ibu Theresa yang memiliki pikiran positif, tetap bersemangat membantu jutaan orang-orang miskin, walaupun ia sering diejek oleh orang-orang sekitarnya atas usahanya yang dianggap sia-sia. Hasilnya, dengan pikiran yang positif, terpancar pada sikapnya yang positif. Sikap ini akhirnya melahirkan optimisme yang luar biasa pada orang-orang yang hampir mati yang ditangani oleh Ibu Theresa, dan juga orang-orang di sekitar Ibu Theresa, bahkan orang-orang lain di seluruh dunia untuk ikut membantu dan mendukung usaha Ibu yang mulia ini untuk menjadikan dunia menjadi lebih baik dengan kasih yang berlimpah pada kemanusiaan.
Pikiran positif juga telah membantu Lance Amstrong, pembalap sepeda terkemuka di dunia, untuk mengalahkan penyakit kanker yang dideritanya. Pikiran ini telah menggerakkan Lance untuk tetap berusaha mencari kesembuhan. Pikiran positif ini juga telah membantu Lance untuk berlatih kembali untuk tampil di kejuaraan juara dunia yang terpaksa ditinggalkannya ketika dalam pengobatan. Hasilnya pun luar biasa: Lance berhasil merebut kembali gelar juara dunia.
Ketekunan. Apa yang terjadi jika Thomas Alva Edison menyerah pada kegagalan bereksperimennya yang ke 100 kali? Mungkin saja saat ini kita belum bisa menikmati manfaat bola lampu listrik temuan Edison. Apa yang terjadi jika JK Rowling, pengarang seri novel terlaris dunia: Harry Potter, segera patah semangat ketika menerima banyak penolakan dari sample tulisan yang ia kirim ke berbagai penerbit buku di Inggris? Mungkin saja JK Rowling saat ini masih tidak mempunyai pekerjaan tetap, dan masih hidup dalam kemiskinan sehingga tidak bisa menikmati kesejahteraannya saat ini. Bagaimana pula nasib Helen Keller, Andrea Bocelli, dan Stephen Hawking yang memiliki kekurangan fisik jika mereka langsung menyerah pada kondisi fisik mereka yang berbeda dari orang lain? Bisa jadi dunia tidak pernah membaca, mendengar, dan menikmati karya talenta, dan pemikiran mereka yang luar biasa.

Strategi Perubahan
Setelah mempelajari strategi mengaktifkan faktor Plus yang merupakan modal penting untuk mengubah hal biasa menjadi luar biasa, langkah selanjutnya adalah mempelajari strategi yang diambil untuk mengubah hal biasa menjadi luar biasa.
Usaha Ekstra. Perbedaan antara biasa dan luar biasa seringkali hanyalah sebatas ketekunan untuk memberikan usaha ”ekstra”: berusaha lebih kuat, bersabar lebih panjang, memberi perhatian lebih besar, dan bertahan dalam kesukaran lebih lama. Ray Kroc, seorang salesman biasa untuk alat-alat pemroses makanan, telah membuktikan bahwa usaha ekstra, perhatian ekstra, dan ketahanan ekstra dalam menghadapi kesukaran telah berhasil mengubah bisnis makanan biasa menjadi bisnis makanan cepat saji luar biasa. Ray Kroc yang baru memulai usahanya di usia pada waktu orang lain sudah siap-siap untuk pensiun, bertekun lebih lama untuk merealisasikan mimpinya. Ia juga memberikan perhatian yang lebih besar pada tiap klien yang dikunjunginya, hingga akhirnya ia bertemu dengan dua bersaudara McDonald yang memiliki bisnis restoran yang menawarkan hanya humburger. Untuk mendapat perhatian McDonald bersaudara ini, iapun berkali-kalli mengadakan pendekatan agar diterima menjadi manajer pemasaran di restoran ini. Setelah berkali-kali gagal, ketekunannya yang ekstra kuat ini membuahkan kerja sama yang menguntungkan. Akhirnya, dengan ketekunan ekstra, ditambah dengan kerja keras, dan perhatian ekstra, Ray Kroc berhasil membeli dan mengembangkan bisnis restoran biasa McDonald menjadi bisnis waralaba yang mendunia.
Cara Berbeda. Sesuatu yang biasa bisa menjadi luar biasa karena berbeda dari yang biasa. Perbedaan bisa saja dilihat dari tempat, kemasan, teknologi, ataupun proses pembuatannya. Jeff Bezos menjual buku-buku biasa yang juga dijual di toko-toko buku lainnya, dengan cara yang berbeda: melalui internet, sehingga bisa dibeli kapan saja, dari mana saja tanpa harus meluangkan waktu pergi ke toko buku. Penjualan ”teh manis” biasa pun berhasil diubah oleh perusahaan Sosro untuk menjadi teh ”luar biasa” dalam kemasan botol dan kotak yang lebih praktis untuk dibawa dan lebih mudah serta lebih cepat untuk disajikan.
Ted Turner bersama televisi berita dunia CNN berhasil menawarkan berita ”biasa” yang juga ditawarkan oleh stasiun televisi lain dengan teknologi yang berbeda, sehingga berita bisa disajikan ”live”, bukan siaran tunda seperti yang dilakukan oleh kebanyakan stasiun televisi pada waktu itu. Perusahaan Virgin Air, menawarkan jasa transportasi udara ”biasa” seperti juga yang ditawarkan oleh perusahaan penerbangan lain. Perbedaannya ada pada jarak tempuh (lebih pendek), jenis pesawat (lebih kecil), dan harga (lebih murah). Hal ini juga terjadi pada sejumlah perusahaan penerbangan swasta di Indonesia, yang menawarkan jasa penerbangan biasa, dengan harga yang berbeda (lebih murah), sehingga perusahaan ini menjadi perusahaan yang pertumbuhan penumpangnya ”luar biasa” dalam waktu singkat.
Tujuan Mulia. Jika kita bekerja untuk tujuan yang melebihi nilai uang semata (tujuan yang mulia, tidak sekedar tujuan bisnis), maka hasil yang akan kita peroleh juga akan melebihi nilai uangnya. ”Kasihi semua, layani semua,” inilah motto yang mendorong Isaac Tignett, pendiri Hard Rock Cafe untuk mengembangkan bisnis cafenya. Motto yang merupakan tujuannya berbisnis inilah yang akhirnya membantu Tignett untuk merekrut orang-orang memiliki tujuan yang sama untuk membangun bisnis cafe biasanya menjadi ”kerajaan” Hard Rock Cafe yang sekarang ini sudah mendunia, dan berkembang ke industri perhotelan.
Tujuan mulia yang sama, melayani semua orang dengan memberi pendidikan dan informasi yang berharga bagi orang lain dalam kemasan kompak yang mudah dibawa ke mana-mana, juga telah mendasari bisnis penerbitan majalah Reader’s Digest yang telah dirintis De Witt dan Lila Wallace. Walaupun sampel majalah yang mereka kirim ke ratusan penerbit ditolak, dengan tujuan yang mulia tersebut, De Witt dan Lila Wallace tidak putus asa, mereka berhasil menerbitkan sendiri majalah Reader’s Digest. Dengan penerbitan perdana sebanyak 5.000 eksemplar saja, De Witt dan Lila Wallace dalam waktu beberapa tahun saja bisa mengangkat oplah menjadi jutaan eksemplar. Saat ini, majalah itu telah diterbitkan di beberapa negara dalam berbagai bahasa.
Osealo McCarthy wanita bersahaja keturunan Afrika yang menjadi warga negara Amerika Serikat ini mendedikasikan seluruh tabungannya yang diperoleh dari pekerjaannya sebagai penyetrika baju untuk membantu anak-anak kurang mampu mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Upayanya ini telah memberi inspirasi bagi banyak orang untuk melakukan hal-hal biasa untuk tujuan yang luar biasa sehingga hasilnya juga luar biasa.
Pada dasarnya hal luar biasa bisa dihasilkan dari hal-hal yang biasa. Hal ini tidak hanya bisa dilakukan oleh orang-orang sukses, tetapi juga oleh orang-orang biasa seperti kita semua. Tetapi, tentu saja ada syaratnya, yaitu: mengaktifkan faktor Plus yang ada dalam diri kita masing-masing. Faktor ini bisa diaktifkan jika kita memiliki mimpi, kreativitas, pikiran positif, dan ketekunan.
Setelah semua ini kita miliki dan aktifkan, langkah berikutnya adalah: mendedikasikan usaha ekstra, melakukan cara yang berbeda, dan melakukan semuanya dengan tujuan yang mulia. Jika hal-hal tersebut telah berhasil kita terapkan, pastilah hal-hal biasa yang kita miliki (pengetahuan biasa, keterampilan biasa, fasilitas biasa, pekerjaan biasa, dan bisnis biasa), bisa kita ubah menjadi hal-hal yang istimewa, yang berguna bagi banyak orang, dan tentunya juga mendatangkan kepuasan dan keuntungan bagi kita sendiri. Selamat mencoba.n


AMIEEEEN!!!

0 komentar: